Wakili Bupati Dompu, Kadis Kominfo Dompu Hadiri Rakor Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Mandalika NTB
DOMPUKAB.GO.ID – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Dompu Ir. Fakhrudin A. Wahab M.Si, Kamis (24/9/2020) ikut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi yang berlangsung di Mandalika NTB dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Pada kesempatan ini, Kadis Kominfo Dompu bertindak mewakili Bupati Dompu. Alasannya, karena BTS yang akan dibangun oleh BAKTI di NTB Tahun 2021 sebanyak 35, dimana Kabupaten Dompu mendapat jatah 8 titik dan yang sudah dibangun di NTB 55 titik jadi nanti akan terbangun 90 BTS oleh BAKTI di NTB, selain oleh pihak swasta.
Menteri Komunikasi dan Informatika juga didampingi Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif serta Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam, melalui penyampaiannya dalam acara ini mengatakan di Provinsi NTB, Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo hingga akhir tahun 2020 menargetkan pembangunan BTS USO dengan layanan 4G terbangun di 55 lokasi.
“Hingga saat ini terbangun di 52 lokasi dan 3 lokasi yang merupakan bagian dari Destinasi Super Prioritas Mandalika sedang dalam proses implementasi,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Rakor yang juga dihadiri, Gubernur NTB, para bupati dan pejabat pemerintah daerah ini, bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka percepatan transformasi digital nasional menuju Indonesia Maju.
Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, akselerasi transformasi digital telah menjadi agenda besar nasional yang perlu diimplementasikan sesegera mungkin melalui lima fokus utama, yakni percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur digital, pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital, serta percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan.
Lebih lanjut, dengan adanya pandemi COVID-19, akselerasi transformasi digital menjadi salah satu hal yang krusial dan mendesak untuk diselesaikan, mengingat teknologi dan ruang digital dapat menjadi solusi untuk keluar dari masa yang sulit seperti saat ini.
“Program dan pendekatan Kementerian Kominfo dalam upaya akselerasi transformasi digital sudah sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo. “Kementerian Kominfo secara serius terus mengupayakan percepatan transformasi digital Indonesia melalui empat pendekatan,” papar Menteri Johnny G. Plate.
Ia menyebut, Pertama penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas. Kedua, pengembangan dan adopsi teknologi baru untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi dan aman. Ketiga, pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai serta berkelanjutan. Keempat, penuntasan legislasi primer bidang telekomunikasi, informatika, dan pelindungan data yang diikuti penguatan kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital dan arus data lintas negara,” jelas Menteri Johnny G. Plate.
Bagiamana dengan Prasarana Telekomunikasi Handal untuk Wilayah Pariwisata Superprioritas?
Ditambahkan Menteri Johnny, saat ini terdapat 12.548 desa di Indonesia yang belum terjangkau oleh sinyal 4G. Dari angka tersebut,terdapat 70 desa tertinggal, terdepan dan terluar (3T) juga 1 desa non-3T yang berada di wilayah NTB. Kondisi demikian merupakan salah satu target yang akan diselesaikan oleh Kementerian Kominfo dalam upaya percepatan transformasi digital nasional, khususnya untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang prima di seluruh penjuru Nusantara.
Menurutnya, layanan telekomunikasi yang prima juga perlu didukung oleh prasarana telekomunikasi yang handal. Hal ini menjadi semakin penting bagi wilayah-wilayah tujuan pariwisata superprioritas, seperti daerah Mandalika yang ada di NTB.
“Kominfo tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan komitmen dan sinergi yang harmonis dengan Pemprov NTB dan Pemkab-Pemkab di NTB ini agar pembangunan base tranceiver station (BTS) dan layanan akses internet gratis berjalan lancar serta tepat guna dan tepat sasaran,” terang Menteri Johnny.
Sambung Menteri Johnny, apalagi
Mandalika di NTB telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata superprioritas yang tentunya harus didukung dengan prasarana internet dan telekomunikasi yang handal Infrastruktur Internet untuk Layanan Publik di NTB.
Pada kesempatan yang sama, Anang Latif selaku Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo, juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah akses internet on air yang dibangun di Provinsi NTB sudah mencapai 473 titik lokasi. Jumlah ini merupakan 6,18 persen dari seluruh akses internet yang dibangun oleh BAKTI secara nasional, dan merupakan angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan persentase daerah lainnya.
“Kategori terbanyak penempatan akses internet BAKTI Kominfo di NTB adalah di lokasi-lokasi pendidikan (52,64%), disusul oleh kantor pemerintahan (28,12%), pelayanan kesehatan (8,67%), pusat kegiatan masyarakat (7,40%), lokasi wisata (1,48%) dan sisanya tersebar di lokasi publik, layanan usaha dan pertahanan keamanan,” paparnya.
Menurut Anang Latif, hingga akhir tahun 2020 jumlah BTS dengan layanan 4G yang akan terbangun (on air) di wilayah NTB ialah sebanyak 55 titik lokasi. Dari angka tersebut, 52 titik lokasi di antaranya sudah terbangun layanan 4G (On Air). Sementara 3 titik lokasi lainnya yang merupakan bagian dari Destinasi Super Prioritas Mandalika, masih dalam proses implementasi dan direncanakan akan terbangun BTS dengan layanan 4G (On Air) pada minggu ke-3 bulan Oktober 2020.
BAKTI Kominfo juga telah menyiapkan cetak biru pembangunan akses internet di wilayah NTB pada tahun 2021. Cetak biru tersebut merencanakan penambahan layanan di 35 titik lokasi, sehingga total BTS di area NTB hingga akhir tahun 2021 ialah sebanyak 90 titik lokasi. Daerah-daerah yang direncanakan mendapat tambahan alokasi layanan pada tahun 2021 adalah Kabupaten Bima (8 lokasi), Kabupaten Dompu (8 lokasi) dan Kabupaten Sumbawa (19 lokasi).
“Perlu diketahui bahwa BTS ialah salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. BTS berfungsi untuk memancarkan juga menerima jaringan seluler di suatu cakupan wilayah. Biasanya, BTS dapat ditemukan dalam bentuk menara stasiun pemancar,” tandasnya. (TM KOMINFO)