Penutupan RIF Tahap II Kawasan Agropolitan Jago Kala, Bupati Dompu Paparkan Sejumlah Kemajuan
DOMPUKAB.GO.ID – Kegiatan Penutupan program Responsive Innovation Find (RIF) Tahap II di Kawasan Agropolitan jago Kala Kabupaten Dompu yang berlangsung di Pandopo Bupati Dompu, Kamis (23/7/2020) Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mengatakan,
Kabupaten Dompu telah sukses menghasilkan jagung dalam jumlah besar melalui program budidaya dan hasil kegiatan lainnya.
“Semua ini berjalan dengan baik melalui berbagai kesepakatan, kebijakan bersama dalam program endry point,” ungkap Bupati Dompu, melaluiĀ Video Conference (Vidcon).
Bupati Dompu menyebut, kelanjutan program Bumdes dari berbagai desa dapat diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi dan dukungan modal yang kuat. Tidak hanya itu, melalui forum ini pun Bupati Dompu juga berharap, jika ada yang tertarik untuk rencana yang besar pihaknya menawarkan investor untuk bermitra dengan Bumdes di Kabupaten Dompu.
“Semoga saja kedepan ada banyak investor yang mau bermitra dengan Bumdes di Kabupaten Dompu ini,” harapnya.
Sementara itu, penanggungjawab Kegiatan RIF Kabupaten Dompu Miftahul Suhada ST, yang juga Kabid Perencanaan Fisik dan Prasarana Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Miftahul Suhada ST, juga mengatakan, pada prinsipnya program ini menggerakkan kawasan Agropolitan nasional (jago Kala) Kabupaten Dompu.
“Kita masuk dalam tahap sebagai KPNN mandiri dan ada banyak capaian yang mampu dilakukan oleh Kabupaten Dompu hingga kita masuk dalam urutan 4 besar,” jelasnya.
Miftahul Suhada ST juga menyebut,
capaian ini banyak sektor antaralain peran pemerintah daerah dalam mengintervensi program pusat terutama dalam pengembangan infrastruktur dan penguatan kapasitas kelembagaan.
“Intinya, kita membelanjakan uang banyak disana untuk mempus program ini sehingga kita naik ke peringkat 4 dan ini akan menuju kawasan pedesaan prioritas nasional berdaya saing,” terangnya.
Mengenai anggarannya lanjut Miftahul Suhada ST, itu murni dari Negara Kanada sebesar RP 1 Miliar.
“Anggaran ini, tidak ada kaitannya dengan APBD karena pengelolaanya murni kelola orang orang diinternal mereka,” katanya. (TM KOMINFO)