TIM MASSEY UNIVERSITY OF NEW ZEALAND PANTAU PROGRAM IFSCA
DOMPUKAB.GO.ID – Tim Massey University of New Zealand dan Universitas Mataram mengunjungi Kabupaten Dompu untuk menindaklanjuti perkembangan program East Indonesia Innovative Farming System and Capability For Agribussiness Activity (IFSCA) yang merupakan program peningkatan integrasi Pertanian, Pangan dan Peternakan yang dilaksanakan sejak tahun 2016 lalu.
Kedatangan tim tersebut disambut langsung oleh Bupati didampingi Dandim 1614, Kepala Dinas Peternakan dan sejumlah pejabat dilingkup Pemda Dompu di pendopo Bupati, Kamis (6/4/2017).
Bupati Drs. H. Bambang M. Yasin berharap, program IFSCA dapat intens dilakukan dalam merubah kultur dan cara berpikir masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pertanian, pangan dan peternakan. “Kami berharap, program ini dapat memperbaiki pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Program ini juga harus lebih tepat guna dan intens dalam memanfaatkan limbah jagung dan tebu sebagai pakan ternak atau bio energi yang dapat memberikan keuntungan tambahan bagi petani.
H. Bambang juga berharap agar program tersebut dapat mencapai target dalam meningkatkan pertumbuhan pendapatan di sektor pertanian, pangan dan peternakan.
Sementara itu, Prof. Ray Geor rektor Massey Universty of New Zealand mengatakan, akan terus memantau dan menindaklanjuti perkembangan program IFSCA agar bermanfaat bagi masyarakat Dompu. “Kami akan terus mendukung program ini,” ungkapnya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Taufik Rozi dari Unram menjelaskan beberapa program IFSCA di tahun 2016, yakni telah membentuk pusat bantuan agribisnis yang terdiri dari menager kabupaten, staff dan 5 orang petugas lapangan yang mendampingi kelompok tani.
Memfasilitasi pembangunan kandang ternak sapi bagi 5 kelompok, pengadaan pejantan sapi yang terseleksi, pengadaan motor 3 roda untuk mendukung kegiatan usaha tani ternak anggota kelompok.
Selain itu, telah dilakukan pengadaan mesin pemipil jagung, pengadaan moisture tester untuk jagung. “Kami juga telah melatih petugas lapangan, penyuluh dan petani peternak,” ujarnya.
Di tahun 2017, IFSCA telah mengembangkan programnya dan sampai pada bulan Maret telah melanjutkan pengembangan 5 demo fram sebagai tempat belajar petani ternak di sekitar monstration farm dan mengembangkan 10 kelompok baru di sekitar demo farm. “Total kelompok tahun ini menjadi 15 kelompok,” jelasnya.
Program IFSCA di tahun ini juga telah melakukan penanaman 90 ribu Lamtoro (pakan ternak, red) dan melakukan pendampingan petani ternak secara intensif yang berkaitan dengan produksi pakan, penanaman pemeliharaan tanaman pangan dan pemberian pakan ternak sesuai standar kesehatan hewan. “Kami telah membuat peta status hara tanah pada wilayah pengembangan kegiatan serta membuat percontohan biodigester untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber gas rumah tangga,” jelasnya.
Usai acara penyambutan, Bupati bersama kepala Dinas Instansi lingkup pemda Dompu mendampampingi Tim Massey Universty of New Zealand untuk meninjau lokasi kegiatan Program IFSCA serta melakukan peninjauan pabrik jagung di Desa Tekasire, pelabuhan Kempo dan lahan jagung. (HUMAS)