Menteri PDT dan Transmigrasi RI, Kunker di Kabupaten Dompu
DOMPUKAB.GO.ID – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDT dan Transmigrasi) Republik Indonesia, Drs. H. Abdul Halim Iskandar M. Pd, Jumat (6/11/2020) melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di wilayah Kabupaten Dompu.
Kunker ini, dalam rangka Pencanangan dan Penanaman Perdana program Agro Solution Komuditi Pertanian / Perkebunan Berupa Jagung di lahan yang sebelumnya telah di sediakan Pemerintah Desa Tekasire yang di Dusun Tekasire Desa Tekasire Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.
Kehadiran Menteri PDT dan Transmigrasi RI ini selain didampingi istri tercintanya Lilik Umi Nasriyah, juga didampingi Wakil direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Cristijanto, Kepala Balitfo Eko Sri Haryanto,
Sevp Komersil Pupuk Kaltim Meizar Efendi, Dirjen pembangunan daerah tertinggal dan Transmigrasi Lutfi Latif, Asisten ekonomi Provinsi NTB
Ridwansyah dan Asuransi Jasindo Aditia.
Kehadiran Menteri PDT dan Transmigrasi RI bersama para rombongan ini di Kabupaten Dompu, disambut baik oleh Plt Sekda Dompu Drs. H. Muhibuddin M.Si, Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar A.Md, Par, Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat SH SIK, Dandim 1614/Dompu Letkol awlo Cahyono S.Kom, anggota Forkopimda Dompu lainnya, Kepala Desa Tekasire serta para pihak lainnya termasuk para Kepala Desa, Camat dan Masyarakat (petani) Desa Tekasire.
Pada momentum ini, Menteri PDT dan Transmigrasi melakukan berbagai kegiatan yakni melakukan penanaman benih Jagung dan menyaksikan penanaman secara tradisional jagung oleh masyarakat Desa Tekasire.
Plt. Sekda Dompu Drs. H. Muhibuddin M.Si, melalui sambutannya dalam acara tersebut menyampaikan, saat ini masyarakat (petani) di Kabupaten Dompu sedang mempersiapkan masa tanam jagung dan mempersiapkan pupuk. Ia menyebut, Kabupaten Dompu
memilih jagung sebagai program unggulan daerah Kabupaten Dompu.
“Program Terpijar mampu mendukung dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Dompu,” ungkapnya
Drs. H. Muhibuddin M.Si, menjelaskan, produksi tanam jagung dari tahun 2015 sampai tahun 2020 mengalami peningkatan hasil produksi Jagung.
“Untuk kesedian Pupuk Urea 22ribu Ton kebutuhan 35 Ribu Ton mengalami kekurangam 13 Ribu Ton,” paparnya.
Menurutnya, di musim penghujan persiapan lahan bibit dan pupuk menjadi hal penting yang dilakukan oleh para petani jagung di daerah ini dapat menuai hasil yang menggembirakan di musim panen nantinya dan kemudian jagung menjadi bagian dari organ terpijar yaitu sapi dan jagung.
Pembangunan ekonomi Kabupaten Dompu yakni melakukan pilihan komoditas unggulan sebagai pemicu dan menggerakkan penanaman jagung sebagai program unggulan daerah karena jagung dapat melibatkan masyarakat dalam jumlah besar sebagai pelaku atau sebagai petani dan faktor-faktor pendukung lainnya.
Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan jagung sangat luas lahan marginal ataupun bekas perladangan berpindah atau perladangan liar masyarakat cukup familiar dengan tanaman jagung karena telah dilakukan secara turun temurun yang sederhana dan murah serta pasar yang terbuka semakin menyemangati petani jagung untuk meningkatkan produksi jagung dari tahun ke tahun.
“Tujuan dari program ini dengan tujuan untuk memfasilitasi dan mendorong peningkatan produksi jagung dalam upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani menjadikan Kabupaten Dompu sebagai sentra produksi jagung dan desa mengoptimalkan Pemanfaatan lahan tidur yang tersebar di wilayah dan menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di masyarakat dan mempercepat penerapan teknologi tepat guna dalam budidaya jagung,” terangnya.
Disela waktu, Wakil direktur pupuk Indonesia, Nugroho Cristijanto
melalui sambutannya juga mengatakan, pihaknya menyampaikan ucapan rasa terimakasihnya Menteri dan Pejabat daerah yang mendukung agropolitan. Menurutnya, mehadiran pupuk indonesia untuk dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat Kabupaten Dompu.
“Kami ingin membantu masyarakat Kabupaten Dompu untuk berkontribusi dengan ketahanan pangan nasional dengan penyediaan pupuk,” katanya.
Nugroho Cristijanto menjelaskan,
problem utama para petani yaitu kesulitan penyaluran hasil produktifitas. Ia berharap, siklus tertutup ini dari hulu ke hilir mampu mensejahterakan masyarakat Kabupaten Dompu khususnya Petani dan meningkatkan nilai beli masyarakat.
Selain itu, pupuk bersubsidi secara jumlah tidak mencukupi kebutuhan di Kabupaten Dompu, namun pihaknya juga memproduksi pupuk non subsidi. Dalam agro solution ini diharapkan kepada stake holder untuk membimbing petani.
“Agro solution melaksanakan Bimbingan teknis, permodalan, penyediaan pupuk dan lain lain, koordinasi dengan Pemda, membantu akses dari pembeli ke patani. Agro solution diikuti oleh 163 petani dan 220 Hektar di Kabupaten Dompu dapat peningkatan produktifitas,” paparnya.
Ditambahkan Nugroho Cristijanto,
dalam rangka pencanangan program Agro solusi yang digagas oleh PT pupuk Indonesia yang dalam hal ini untuk di Kabupaten Dompu dilaksanakan oleh PT Pupuk Kaltim yang sebagai salah satu elemen yang bertugas memproduksi pupuk menyalurkan pupuk memiliki tanggung jawab tidak hanya sekedar melakukan kegiatan bisnis saja.
Namun diharapkan kehadiran PT pupuk Indonesia Group harus dapat juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat bangsa dan negara dalam kerangka mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian nasional yang nantinya akan sangat mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk dan produk-produk penunjang pertanian.
Dalam rangka membantu peningkatan kesejahteraan para petani problem utama yang seringkali dihadapi adalah para petani kita memiliki kesulitan dalam rangka memasarkan produk yang dihasilkan, meskipun produktivitas hasil pertanian yang dihasilkan dengan input produksi yang baik menggunakan pupuk yang baik bibit yang baik seringkali menghasilkan produktivitas yang sangat menggembirakan tapi problem berikutnya adalah bagaimana produk tersebut bisa di Optimalkan.
Selai itu, Dalam rangka mendapatkan input produksi yang baik, maka disalurkan pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh PT pupuk Indonesia secara jumlah mungkin tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh petani yang ada di Indonesia. Namun demikian memproduksi pupuk non subsidi yang memang harganya berbeda dengan pupuk subsidi dengan program Agro solution seperti ini.
“Petani memiliki kemampuan dan memiliki peningkatan daya beli yang baik sehingga untuk mendapatkan produk-produk non subsidi ini menjadi sesuatu yang tidak sulit lagi dan sekaligus juga membantu pemerintah dalam rangka mengurangi beban subsidi,”
“Oleh karena itu pemerintah akan memberikan pendampingan kepada para petani untuk melaksanakan kegiatan produksi jagung di Kabupaten Dompu agar produktivitasnya bisa meningkat dan dapat memperbaiki kesejahteraan para petani,” paparnya.
Usai penyampaian ini, dilakukan
penyerahan plakat kenangan dan
penyerahan bantuan dan pestisida kepada kelompok tani Desa Tekasire. Kemudian dilanjutkan dengan pencanangan dan penanaman perdana agro solution pupuk Kaltim di KPPN ARGOPOLITAN ditandai dengan pemukulan Gong oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd , melalui sambutannya mengatakan, produksi di pertanian itu akan bagus ketika diasuransikan tinggal bagaimana beban asuransi nya tidak kepada petani lain yang penting asuransi penting tapi jangan dibebankan ke petani. Ia menyebut, hari ini banyak sekali kepala daerah yang mempromosi apa yang dilakukan para petani.
“Saya mendukung kepala daerah mengasuransikan petani untuk mendukung karena petani itu garda terkuat dalam mempertahankan konstelasi ekonomi terbukti hari ini di tingkat Asia saja Indonesia meskipun minus 5,35 dalam pertumbuhannya di triwulan kedua kemudian triwulan ketiga ini diharapkan minus 3 sekian dan kita berharap di triwulan ke-4 nanti,” paparnya.
Lanjut Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd, pihaknya di Kementerian Desa sudah menyelesaikan program yang sudah di-upload untuk mendapatkan respon publik terkait dengan RPP tentang bumdes eksklusivitas BUMDes ditonjolkan ada dua hal yaitu kekeluargaan dan kegotong royongan itu salah satu eksklusivitas BUMDes.
“Kami menegaskan bahwa setiap desa hanya boleh mendirikan satu BUMDes sehingga kita tidak mengatur pembubaran BUMDes tapi mengatur pembekuan BUMDes,” katanya.
Tambah Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd, Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa segmen pertanian adalah satu segmen dalam ekonomi yang paling tangguh hari ini sehingga Indonesia sekarang dibanding ASEAN pertumbuhan minusnya dibawah Singapura jauh di bawah Malaysia apalagi Eropa Amerika.
“Kita memiliki petani dan ini adalah salah satu bagian penting untuk membangun kekuatan kita di sektor pertanian termasuk juga terkait dengan ketahanan pangan kita berharap kedepan betul- betul kemandirian pangan itu bisa kita wujudkan,” terangnya.
Menurut Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd, pembangunan desa memiliki 1 target pencapaian yang konkrit dan terukur rancang tentang pembangunan desa yang tidak sekitar bertumpu pada aspek kewilayahan tetapi juga aspek keluarga, sementara pembangunan desa utamanya yang benar menggunakan Dana Desa cenderung dipakai untuk penyelesaian aspek kewilayahan pemanfaatan dana desa dengan kondisi masyarakat di desa dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan kewilayahan dan permasalahan kelangkaan ketata kelolaan.
Sambung Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menyusun sebuah konsep dasar untuk pembangunan desa di masa-masa mendatang dimulai di Tahun 2021.
“Arah pembangunan desa kita bikin sedemikian rupa holistiknya untuk lengkap meskipun sesederhana mungkin kita narasikan dengan demikian siapapun yang membaca memahami dan mendalami arah kebijakan pembangunan desa apalagi para kepala desa itu bisa mencerna dengan baik dan dengan demikian akan lebih mudah di dalam menyusun dan merancang bangun pembangunan desa menuju yang dicita-citakan,” tandasnya sembari menutup penyampaiannya.
Pantauan langsung TM KOMINFO, kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan MOU Kesepakatan bersama pemanfaatan kawasan pedesaan berbasis Koorporasi petani melalui Program agro solution Propinsi NTB. Kelangsungan kegiatan ini pun, berlangsung dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19. (TM KOMINFO)