BANJIR DOMPU DAN SOLUSINYA

Tuesday, March 6th 2018. | BERITA
Banjir Dompu

Banjir Dompu dan Penangannya. (Dok : Humas Dompu)

DOMPUKAB.GO.ID – Senin tanggal 5 Maret 2018, warga Dompu khususnya yang ada di bantaran wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Laju dikejutkan dengan datangnya air yang cukup besar dan deras secara tiba-tiba akibat curah hujan yang tinggi di bagian utara wilayah Kecamatan Dompu dan sekitarnya pada pukul 14.00 hingga 16.20 Wita.

Derasnya air menyebabkan tanggul jebol sehingga rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit tergenang air. Kondisi pemukiman warga yang terparah berlokasi di wilayah Kecamatan Dompu tepatnya di Kelurahan Potu Lingkungan Soriwono dan sebagiannya di Kelurahan Karijawa. Sedangkan di Kecamatan Woja meliputi Kelurahan Simpasai, Kandaidua dan Desa Wawonduru.

Menyikapi terjadinya banjir di daerah ini, Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin, menjelaskan Sungai Laju merupakan sungai tampungan dari beberapa sungai yang hulunya ada di wilayah Kabupaten Bima, sehingga mengakibatkan volume air cukup cepat dan deras menuju ke wilayah Dompu.

“Ini bukan banjir bandang. Tapi, air yang melimpah dari dalam sungai, karena volume atau debit airnya besar yang disebabkan sungai kita semakin sempit dan dangkal sehingga air meluap ke pemukiman warga,” ungkap Bupati saat mengadakan Jumpa Pers dengan sejumlah awak media di Pendopo Bupati, Selasa (6/3/2017) malam.

Seperti biasa, kata H. Bambang sejak jaman dulu daerah yang digenangi air banjir selalu menjadi cerita yang berulang-ulang. “Desa Wawonduru jarang digenangi air lebih dari 50 cm. Tapi kali ini airnya meluap, karena pada saat banjir air laut sedang terjadi pasang, sehingga air dari sungai tertolak akibatnya meluap ke pemukiman warga,” jelas HBY.

Luapan air Sungai Laju, mengakibatkan sebagian pemukiman warga rusak dan perabotan rumah tangga tidak dapat dipergunakan lagi bahkan hanyut terbawa air dengan perkiraan kerugian mencapai miliaran rupiah. “Di Kelurahan Potu saja, estimasi sementara sekitar 600 juta. Belum di wilayah lainnya,” ujar Bupati.

Lantas apa solusi untuk wilayah-wilayah yang menjadi langganan luapan air?. Bupati mengatakan, khusus untuk Kelurahan Potu Lingkungan Soriwono, Pemda berencana akan merelokasi warga ke tempat-tempat yang lebih aman. “Kami ingin merelokasi warga yang ada di Soriwono ke tempat yang aman,” kata Bupati.

Berkaitan dengan musibah ini, Bupati akan segera menandatangani surat pernyataan bencana dan atas dasar tersebut pemerintah bisa melakukan tindakan tanggap darurat dan rekonstruksi kebencanaan. “Kita merencanakan untuk menyambung normalisasi sungai mulai dari Kelurahan Simpasai sampai ke Sungai Laju ,” kata Bupati.

Normalisasi sungai tersebut, kata H. Bambang sudah direncanakan dua tahun lalu, namun terkendala keterbatasan anggaran. “Dana kita terbatas. Tapi, mudah-mudahan tahun ini bisa kita lakukan, sehingga tahun depan kita bisa pastikan daerah yang menjadi langganan genangan bisa kita kurangi,” harapnya.

Pemda yang dibantu seluruh elemen yang ada mulai bekerja untuk mengantisipasi dan menanggulangi banjir susulan. “Musim hujan diperkirakan berlangsung sampai Juni dan kami segera memperbaiki kerusakan tanggul yang jebol dan melakukan pelebaran sungai dibeberapa titik disekitar sungai Soriwono,” jelas Bupati.

Untuk penanggulangan tanggap darurat, sampai sekarang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB dan BPBD Kabupaten Dompu, TNI/Polri, ASN dan berbagai elemen masyarakat bahu membahu membantu untuk mengkondusifkan lokasi yang terkena dampak banjir. “Kalau untuk kebutuhan darurat pangan, makanan dan barang kebutuhan lainnya terdistribusi dengan baik,” kata Bupati.

Atas partisipasi masyarakat yang memberikan kebutuhan tanggap darurat berupa pangan, makanan dan lainnya. Bupati menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. “Ini adalah bukti, bahwa ada rasa solidaritas sosial diantara kita orang Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa. Ini harus kita syukuri dan apresiasi karena tumbuh kembangnya rasa solidaritas sosial di antara kita yang bertetanggaan,” ucap Bupati.

Lanjutnya, kiriman kelompok-kelompok anak-anak muda dan masyarakat di Dompu dan sekitarnya luar biasa membanjiri tempat pengungsi atau posko yang disediakan Pemda. “Logistik kita tercukupi, termasuk ada bantuan dari Polda NTB dan Insya Allah bantuan-bantuan ini akan kita kelola dengan baik untuk saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir,” ujar Bupati.

Ditempat yang sama, Kepala BPBD Provinsi NTB H. Muhammad Rum, ST, M.Si menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi di Kabupaten Dompu merupakan banjir kiriman dari hulu. “Persoalan banjir di Dompu, hampir sama dengan daerah-daerah lain yang disebabkan kerusakan sungai yang sudah mengalami degradasi, penyempitan dan kedangkalan,” ujarnya.

Untuk langkah penyelesaiannya harus bisa melakukan perbaikan saluran dan mengembalikan fungsi sungai sebagai Tol Air. “Saat ini air sudah tidak melalui Tolnya, karena ada penimbunan dan adanya pohon bambu-bambu, bahkan ada rumah-rumah warga yang menempel dibantaran sungai. Padahal dalam undang-undang jarak rumah dari sungai minimal 50 meter,” jelasnya.

Melihat kondisi pemukiman warga di Soriwono, Muhammad Rum mengatakan sudah tidak representatif untuk tempat tinggal. “Pemukiman warga yang ada seperti membangun rumah di atas kolam atau di bawah sungai,” katanya.

Ia menambahkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Dompu tidak lebih parah dari daerah lain. Hanya saja masyarakat kaget dengan datangnya air secara tiba-tiba, sehingga seolah-olah menjadi hal yang luar biasa. “Untuk penanganan tanggap darurat, diperkirakan akan selesai selama tiga hari,” ujarnya.

Sementara itu, Ir. H. Hasdim Kepala Balai Wilayah Sungai dan Air Provinsi NTB mengatakan, kondisi sungai yang ada di Kabupaten Dompu, perlu dilakukan perbaikan dan diperkuat dinding-dinding di bantarannya. “Sungai di Dompu perlu di perbaiki dan dinormalisasi dengan panjang hampir 10 kilo dan perbaikan DAS Laju menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Untuk mengurangi volume air hujan yang masuk ke sungai, pihaknya akan mempercepat pembangunan Raba Baka Kompleks sehingga saluran interbasi dapat terbentang mulai dari hulu ke Tanju yang merupakan penyanggah dari air yang ada di gunung. “Ini agar air tidak lagi masuk semua ke sungai dan tidak akan terjadi banjir,” jelasnya.

Selain itu, untuk menghindari banjir BWS juga telah merancang program pembuatan daerah penangkapan untuk mengurangi kecepatan air dan sedimen yang turun dari gunung di beberapa tempat di Kabupaten Dompu.

Dari pantauan langsung, evakuasi barang-barang warga yang terkena banjir dilakukan oleh BPBD Kabupaten Dompu, Anggota Kodim 1614 Dompu, Polres Dompu, Subden III Den A Brimob, Sat Pol.PP, pemerintah terkait bersama warga.

Selain rumah warga, fasilitas umum yang tergenang yakni RSUD Bagian utara UGD dan Sal, SDN 8 Dompu Soriwono Kelurahan Potu, SMP Yayasan Sakinah Desa Wawonduru dan kerusakan yang ditimbulkan yakni jebolnya tanggul sungai Laju di Lingkungan Soriwono Kelurahan Potu.

Untuk bantuan tanggap darurat, sejak banjir terjadi Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial dan TP-PKK Dompu menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan minum warga, serta disediakan Pos Kesehatan dan Pengobatan Gratis.

Paska banjir, selain seluruh elemen pemerintahan yang di bantu masyarakat. Pembersihan rumah-rumah dan fasilitas umum yang terkena dampak banjir juga di bantu dari BPBD Kabupaten Bima dan Pol.PP Kota Bima.

Sedangkan bantuan logistik serta makanan siap saji terdistribusi lancar baik dari dapur umum Dinas Sosial, TP-PKK, GOW dan BPBD NTB.

Ada juga bantuan dari Pemda Kabupaten Bima, Kota Bima dan Organisasi Kemasyarakatan lain baik secara lembaga maupun secara perseorangan untuk kebutuhan saudara-saudara korban banjir di Dompu. HUMAS

Share and Enjoy !

Shares
tags: , , , , , , ,

Related For BANJIR DOMPU DAN SOLUSINYA