Pemda Dompu Gelar Monev Terpadu Tahun 2020

Wednesday, February 12th 2020. | BERITA
Pemda Kabupaten Dompu, Selasa (11/2/2020) menggelar Monev Terpadu Tahun 2020.

DOMPUKAB.GO.ID – Dalam rangka menindaklanjuti surat Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB nomor : 440/65/Kesra/2020 perihal Tindak Lanjut Kekerasan pada anak Tahun 2020 dan Nomor 440/57/2020. Pemda Kabupaten Dompu, Selasa (11/2/2020) menggelar Monev Terpadu Tahun 2020.

Acara yang berlangsung di ruangan rapat Kantor Bupati Dompu ini dipimpin langsung Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin. Hadir juga beberapa orang tim dari Pemerintah Propinsi NTB, para Pimpinan OPD lingkup Pemda Dompu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Kabag Lingkup Setda Dompu, Kepala Klinik VCT RSUD Dompu, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Dompu, Sekretaris BNK Kabupaten Dompu dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Dompu serta pihak lainnya.

Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (HBY) melalui penyampaianya mengatakan, penanganan berbagai kasus yang melibatkan anak-anak tentu harus ada upaya serius dan langkah yang harus dilakukan. Salah satunya, mengantisipasi agar kejadian-kejadian yang melibatkan anak tidak terjadi lagi di wilayah Kabupaten Dompu.

“Maka itu, perlu kerjasama dan dukungan semua pihak agar apa yang ditargetkan bisa tercapai”, ujar HBY.

Kata HBY, minimal ada peranan orang tua masing-masing dalam melakukan pengawasan terhadap pergaulan anaknya. “Inilah yang perlu diperhatikan oleh para orang tua”, katannya.

Menurut HBY, munculnya kasus percobaan bunuh diri dengan cara minum racun yang dilakukan oleh anak-anak yang masih mengenyam pendidikan di tingkat SMA itu menunjukan lemahnya pengawasan orang tua. Mestinya, hal ini harus diantisipasi oleh para orang tua dengan memberikan bimbingan dan pembinaan terutama dalam bidang agama.

“Jika hal ini kita lakukan. Maka anak-anak kita tentu akan sadar dan paham. Bahkan mereka terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain”, jelasnya.

Walau seperti itu lanjut HBY, Pemda Dompu tetap bertindak dan merumuskan berbagai masalah atau kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Pemerintah berupaya agar kejadian seperti itu tidak kembali terjadi di Dompu”, terangnya.

Lebih jauh HBY menegaskan, agar jajarannya bisa merumuskan masalah. Terutama memperbahrui pengetahuan, informasi dan data.
“Itulah yang akan menjadi rumus kita untuk menyelesaikan masalah”, sarannya.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Dompu Drs. H. Syamsul Ilyas M.Si, mengatakan, berbagai langkah dan upaya yang telah dan terus dilakukan oleh Kemenag Dompu, untuk penanganan berbagai kejadian yang terjadi Kabupaten Dompu terutama kasus bunuh diri yakni dengan cara membentuk tim.

“Tim ini tidak hanya melibatkan pihak Kementerian. Tapi juga di dalamnya ada para Ustadz dan tokoh lainnya yang terbagi di setiap Masjid”, ungkapnya.

Menurut Syamsul , penanganan terhadap masalah itu perlu kerjasama semua pihak. Terutama peran di dalam dunia pendidikan artinya peran sekolah.

Monev Terpadu Tahun 2020 berlangsung di ruang rapat Kantor Bupati Dompu dipimpin langsung Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin.

“Kalau sekarang ada program ramah anak. Tapi kami di Kemenag ada program Asosiasi Madrasah Ramah Anak (Asmara) dan ini sudah kita gaungkan di Madrasah dan Pondok pesantren”, katanya.

Ditambahkan Syamsul, berbagai kejadian itu tentu akan mampu dicegah atau diantisipasi ketika tim yang dibentuk mampu efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. “Masalah rabies saja mampu kita cegah. Apalagi mengenai kekerasan terhadap anak”, tuturnya.

Dasar itu sambung Syamsul, solusi awalnya perlu dilakukan pemetaan wilayah untuk mengetahui jumlah dan potensi munculnya kasus kekerasan terhadap anak.

“Setelah itu, tim akan turun ke lapangan dengan melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan yang diprogramkan. Seperti program yang kami canankan yakni Pusat Pelayanan Keluarga Sakinah (Pusaka)”, paparnya.

Perwakilan Tim Pemerintah Propinsi NTB mengatakan, untuk kejadian atau kasus di NTB angkanya cukup tinggi. Akibatnya, banyak korban yang melibatkan perempuan dan anak. “Inilah yang mesti menjadi perhatian bersama”, katanya.

Bahkan dari hasil monintoring, pihaknya masih menemukan adanya angka perkawinan anak dibawah umur. “Ini juga yang mesti diantisipasi”, ungkapnya.

Saat berada di Dompu, pihaknya langsung turun ke lapangan untuk mengsosialisasikan dan mengantisipasi permasalahan ini. Salah satunya, mendatangi sekolah dan mendatangi Desa dengan menyusun Peraturan Desa (Perdes).

“Kalau hal ini sudah dilakukan maka nanti akan dibentuk satgas termasuk didalamnya mereka betugas untuk melakukan perlindungan perempuan dan anak”, tandasnya. (TM KOMINFO)

Share and Enjoy !

Shares
tags: , , , , ,

Related For Pemda Dompu Gelar Monev Terpadu Tahun 2020