PEMBUKAAN PAMERAN TTG DAN PAWAI BUDAYA DI KABUPATEN DOMPU
DOMPUKAB.GO.ID – Memeriahkan Festival Pesona Tambora 2018 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengadakan kegiatan Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) yang mengambil Tema ‘Dengan Program TERPIJAR Mari Berinovasi Melalui Gelar Teknologi Tepat Guna Di Kabupaten Dompu’.
Pembukaan TTG tersebut juga dirangkaikan dengan pelepasan peserta Pawai Budaya untuk menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kabupaten Dompu ke 203 Tahun.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur diwakili Sekda Provinsi NTB, kemudian melepas peserta pawai budaya di halaman kantor Pemda Dompu ‘Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu’, Rabu (4/4/2018).
Saat menyampaikan sambutannya, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc, P.hD mengungkapkan, gelar teknologi tepat guna bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dompu dan masyarakat NTB. “Semoga, kreasi anak negeri yang dipamerkan dapat bermanfaat untuk peningkatan produktifitas dalam mendorong upaya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB,” ungkapnya.
Lebih penting, gelar TTG bertujuan untuk mempererat dan meningkatkan tali silaturrahim sehingga persatuan dan kesatuan masyarakat NTB semakin kuat. “Semangat persatuan dan kesatuan kita tidak boleh terganggu dengan adanya pilkada atau apapun yang terjadi di daerah kita ini,” tegasnya.
Rosiady mengajak kepada seluruh elemen masyarakat NTB khususnya yang ada di Kabupaten Dompu untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban. “Mari kita pertahankan konduktifitas daerah yang terjaga dengan baik sekarang ini,” ajaknya.
Kemudian, Sekda secara resmi membuka gelar TTG tingkat Provinsi NTB. “Kepada peserta Pawai Budaya, selamat merayakan HUT Dompu ke 203 tahun, jayalah Dompu dan jayalah NTB,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Dompu Arifuddin, SH menjelaskan pengambilan tema gelar TTG Tingkat Provinsi NTB tahun 2018 dikarenakan program unggulan daerah Kabupaten Dompu sudah terbukti selama 7 tahun mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat, khususnya pada penurunan angka kemiskinanan.
“Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik, kemiskinan di tahun 2010 mencapai angka 19,90 persen dan hadirnya program Terpijar menyisakan angka 13,43 persen tahun 2017 dan di tahun 2021 nanti pemerintah berkomitmen bahwa kemiskinan akan menyisakan angka 1 digit,” ungkapnya.
Melalui program Terpijar juga terjadi peningkatan daya beli masyarakat kedua setelah kota mataram dengan pertumbuhan pendapatan perkapita yang cukup baik, sehingga masyarakat dompu mampu membayar.
“Program ini juga mampu menyediakan lapangan kerja yang potensial dan berdampak pada peningkatan di bidang kesehatan, pendidikan, sosial kemasyarakatan dan lebih penting program Terpijar ‘Dompu Bekerja untuk Indonesia’ artinya daerah ini mampu berkontribusi kepada negara dalam hal produktifitas jagung dan gula secara nasional,” ucapnya.
Wabub menjelaskan, Gelar TTG yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang inovatif, kreatif dan produktif diharapkan dapat melahirkan ide-ide yang mendukung pengembangan program Terpijar berbasis kearifan lokal sehingga dilirik oleh investor untuk dikembangkan agar bisa membangun kemandirian dan kesejahteraan ekonomi rakyat.
Arifuddin mengakui, peserta TTG dari 10 daerah di NTB mampu menampilkan inovasi tekhnologi yang kreatif, akan tetapi sebagai tuan rumah Kabupaten Dompu sangat optimis akan mendapatkan juara.
Kepada peserta Pawai Budaya, Wabub mengharapkan kegiatan tersebut dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan diantara masyarakat yang didasari kebhinekaan dan keanekaragaman budaya bangsa sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika. “Walaupun berbeda-beda tetap satu yaitu dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Pawai Budaya juga diharapkan dapat memberikan motifasi dan menanamkan kesadaran masyarakat serta melestarikan budaya daerah sebagai salah satu obyek dan daya tarik wisata dan membangkitkan semangat berbudaya dan berkesenian daerah bagi generasi muda dan masyarakat secara keseluruhan.
“Ini harus kita jadikan momentum yang tepat dalam melestarikan, menata kehidupan dan pergaulan sosial yang harmonis dan berbudaya bagi masyarakat dan genarasi muda,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Sekda Dompu H. Agus Bukhari, SH., M.SI mengungkapkan, Gelar TTG dapat menjawab tantangan Globalisasi, guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. “Ini diharapkan membantu kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan potensi SDA dan SDM yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat menjadi pelaku ekonomi produktif,” ungkapnya.
Gelar TTG ini, lanjut Sekda dimaksudkan untuk merangsang perkembangan inovasi teknologi tepat guna di NTB khususnya di tingkat kabupaten/kota. “Tujuannya memberikan apresiasi untuk pelaku dari pencipta teknologi serta mengembangkan pengetahuan dan wawasan bagi pemerintah maupun para pelaku TTG sendiri tentang perkembangan teknologi dan manfaatnya dalam peningkatan mutu serta kuantitas dan kualitas produksi di berbagai sektor usaha,” ujarnya.
Dari pantauan langsung, pembukaan Pameran TTG dan pelepasan peserta Pawai Budaya tersebut dihadiri Gubernur diwakili Sekda NTB, Anggota DPR RI, Wakil Bupati Dompu, pimpinan daerah se Provinsi NTB (diwakilkan, red), Ketua dan Anggota DPRD Dompu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Dompu, Kepala DPMPD dan Dukcapil NTB, Pimpinan OPD Dompu, Panitia pelaksana dan peserta TTG NTB, Camat, Lurah dan Kades, Peserta Pawai Budaya, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dan generasi muda. HUMAS