BUPATI PRESENTASI INDUSTRI DAERAH DI BADAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
DOMPUKAB.GO.ID – Kapasitas sumber daya manusia merupakan faktor penyebab utama produk-produk kerajinan tradisonal tidak lagi diproduksi. Oleh karena itu, peningkatan SDM menjadi salah satu prioritas penting melalui program yang komprehensif yang memfasilitasi desainer untuk berkolaborasi dengan para perajin yang memahami budaya lokal beserta segenap stakeholders setempat yang diharapkan akan mengembangkan bukan saja ekonomi kreatif berbasis rural dan komunitas, tetapi juga ekonomi kreatif berbasis Urban-digital-akademis.
Dalam meningkatkan kualitas produksi dan pengembanganan fungsi kerajinan tradisional yang dimiliki masyarakat agar memberikan nilai tambah, baik secara ekonomi, sosial dan budaya dengan menempatkan para desainer di sebuah daerah untuk berkolaborasi dengan perajin setempat dalam proses membuat produk baru.
Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif , Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) akan melaksanakan kembali kegiatan Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) pada tahun 2018.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, bertempat di Hotel Morissey Jakarta Pusat, Selasa (31/01/2018). Badan Ekonomi Kreatif Indonesia mengundang 12 calon daerah yang masuk nominasi sebagai tuan rumah tempat pelaksanaan kegiatan IKKON dengan melakukan presentasi tentang potensi daerah, komitmen maupun kesediaannya untuk menindaklanjuti hasil program dan Kabupaten Dompu dihadiri langsung Bupati Drs. H. Bambang M. Yasin.
Pada kesempatan tersebut, H. Bambang mengawalinya dengan menjelaskan bahwa Program Terpijar sebagai program unggulan daerah dalam rangka mendukung pengembangana pusat-pusat agribisnis dan agro industri yang mendorong pengembangan investasi di daerah sesuai potensi sumber daya yang dimiliki dan mendorong percepatan dan pemerataan maupun pembangunan infrastruktur antar desa, antar kecamatan (jalan, irigasi, pelabuhan).
Serta peningkatan peran dunia usaha dan lembaga perbankan dalam menopang kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan meningkatkan penataan kota khusus pusat-pusat pemerintahan dan pusat perdagangan sebagai implementasi RUTRW.
Tentang potensi pengembangan ekonomi kreatif di Bumi Nggahi Rawi Pahu, Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Dompu mempunyai potensi dalam mengembangkan ekonomi kreatif terutama yang berbasis industri kecil dan menengah yang memberikan peran besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat, karena telah mampu menyerap banyak tenaga kerja yang tersebar di seluruh wilayah.
“Keberadaan industri kecil dan menengah di Kabupaten Dompu sudah sepantasnya layak mendapatkan perhatian yang lebih dalam pengembangan dan pembinaan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk bisa bersaing dalam persaingan modern,” ungkap Bupati.
Jenis-jenis industri kreatif yang dimiliki Kabupaten Dompu untuk dapat dikembangkan pada saat ini, kata Bupati yakni di sektor kerajinan (mebel dan tenunan), sektor fashion dan konveksi, sektor pengolahan bahan makan dan sektor pariwisata. “Sektor-sektor yang masih eksis dilakukan masyarakat sampai sekarang adalah industri kerajinan tenun gedongan, industri pariwisata alam, industri penjahitan dan industri pengolahan bahan makanan kopi tambora dan jus jagung,” ucap Bupati.
Saat mempresentasikan industri kreatif yang ada di Kabupaten Dompu, peserta dan panelis merespon positif terhadap apa yang disampaikan Bupati, karena penyampaiannya yang sistematis dan tematik. HUMAS