Bupati Dompu Pimpin Upacara Peringatan Tiga Hari Besar Sekaligus
dompukab.go.id – Pemerintah Kabupaten Dompu menggelar upacara Peringatan Hari lahir Pancasila 1 juni, yang dirangkaikan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei dan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024. Upacara digelar di lapangan Beringin Dompu Pada Sabtu, (1/6/2024).
Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Dompu H. Kader Jaelani adapun pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945 Ketua DPRD Dompu H. Andi Bahtiar Jufri.
Komandan Upacara IPDA Buhari Maha Putra (Kaur Ops Polres Dompu) sedangkan Perwira Upacara AKP Syamsurizal (Kabag.Ops Polres Dompu).
Upacara juga dihadiri Wakil Bupati Dompu Pimpinan dan Anggota DPRD, Forkopimda, Sekda, Ketua Pengadilan Agama, Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala Kemenag Dompu, TNI/Polri, Pejabat Struktural dan Fungsional, Camat, Lurah, Organisasi Wanita, Pemuda, Keagamaan, PWRI, LVRI, serta undangan penting lainnya.
Dalam amanatnya Bupati Dompu H. Kader Jaelani membacakan 3 sambutan sekaligus yang pada intinya.
Pada hari ini, (tanggal) 1 juni 2024, kita memperingati hari lahir pancasila. Hari ketika bung karno, sebagai proklamator kemerdekaan, bapak pendiri bangsa pertama kali memperkenalkan pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan (BPUPKI). Peringatan hari lahir pancasila tahun 2024 ini mengambil tema “pancasila jiwa pemersatu bangsa menuju indonesia emas 2045”. Tema ini mengandung maksud bahwa pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun indonesia emas yang maju, mandiri dan berdaulat.
Keberadaan pancasila merupakan anugerah dari tuhan yang maha esa untuk bangsa indonesia. Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai- nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional “bhinneka tunggal ika”.
Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat indonesia.
Dengan semangat pancasila yang kuat, saya yakin seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa indonesia akan dapat diatasi. Terlebih, di tengah krisis global yang terjadi, indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial,
kita juga patut bersyukur dan bangga bahwa bangsa indonesia telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa, dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. Kita harus bersyukur dan berbangga telah melewati pemilihan umum yang demokratis secara aman dan damai demi tegaknya kedaulatan rakyat, konstitusi serta persatuan dan kesatuan bangsa.
Lanjut Bupati Hari-hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih dari pada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua.
Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan “berkunjung kembali” kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk indonesia. Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita.
Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.
Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “indonesia emas”.
Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan.
Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “indonesia emas 2045”.
Lebih Lanjut Bupati pada momentum hari pendidikan nasional lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan. Gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan indonesia.bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Kita sudah mendengar lagi anak-anak indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita. Belum selesai, Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.
Memaknai dilaksanakannya peringatan hari lahir pancasila, hari kebangkitan nasional dan hari pendidikan nasional bukanlah dengan perayaan secara seremonial belaka, akan tetapi harus dimaknai secara historis dan filosofis.
Pemaknaan secara historis dan filosofis yang dimaksud diidentikan dengan kata berjuang, bukan dengan mengangkat senjata akan tetapi perjuangan melawan kebodohan dan kemiskinan, memajukan pola pikir generasi bangsa agar sejajar bahkan lebih dari bangsa lain. Sebagai aparatur sipil negara, hendaklah perjuangan yang kita lakukan dengan mengisi pembangunan di berbagai bidang, dan melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab, fokus, tulus, dan ikhlas.
Untuk itu pada kesempatan yang baik ini juga , saya mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di daerah ini untuk berpartisipasi aktif, solid bergerak Dalam menyongsong masa depan Dompu yang lebih baik menuju dompu mashur (mandiri, sejahtera, unggul dan religius).
(TM.KOMINFO).