Wabup Dengarkan Arahan Presiden RI Tentang Penanganan Covid-19
DOMPUKAB.GO.ID – Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST. MT., Senin (17/5/2021) melakukan rapat koordinasi melalui Video Conference (Vidcon) dengan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo beserta jajaranya. Rapat ini dalam rangka mendengar arahan Presiden RI mengenai penanganan Covid-19.
Rakor ini berlangsung di ruang rapat Bupati Dompu dan juga dihadiri Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat, SH. S.IK., Dandim 1614/Dompu Letkol Inf Ali Cahyono S.Kom, Kepala Kejaksaan Negeri Dompu Mei A Beto Harahap, SH. MH. dan pejabat lainnya.
Menteri Dalam Negeri H. Tito Karnavian, melalui penyampaiannya dalam Vidcon ini mengatakan hampir satu setengah tahun dunia mengalami pandemi covid-19 yang menjadikan semua mengalami krisis kesehatan dan krisis ekonomi sosial. Bahkan krisis politik. “Ini merupakan ujian bagi setiap aspek negara dalam menjaga ketahanan negara,” ungkapnya.
Ia menyebut, setelah lama mengalami pandemi semua dihadapkan dengan cara untuk mencegah penyebaran yang setiap negara memiliki cara yang berbeda.
Hingga saat ini covid-19 tingkat global belum mampu mengendalikan covid-19. Bahkan mengalami lonjakan yg signifikan seperti di India, Banglades dan lain lain.
“Untuk indonesia selama 3 bulan ini cukup evektif dalam mengendalikan Covid-19 dengan menerapkan PPKM skala mikro sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Maka itu, diharapkan kepada unsur Forkopimda di daerah agar terus kompak dalam mengatasi penyebaran covid-19 sehingga angka penyebaran bisa terus menurun .
“Semoga Bapak Presiden berkenan memberikan arahan bagi kepala daerah sehingga menjadi satu kesamaan dalam menekan penyebaran virus Covid-19,” tuturnya.
Sementara itu, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, melalui Vicon menyampaikan arahan bahwa pasca lebaran (idul Fitri 1442 Hijriah) semua harus waspada tentang ada potensi penambahan penyebaran Covid-19. Bahkan virus varian baru.
“Meskipun kita sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Tadi pagi saya dapat bocoran 1,5 juta masyarakat yang lolos melakukan mudik sehingga kita harus betul betul mempersiapkan diri,” ungkapnya.
Presiden RI menyebut, Negara negara tetangga sudah banyak yg melakukan locdown seperti Malaysia, Singapura dan banyak lagi yang lain sehingga harapannya tidak terjadi di Negara tercinta ini.
“Saya harapkan agar hati hati kepada daerah daerah seperti Sumatera, Riau, Kepri, Lampung, Gorontalo, NTB dan lainnya yang mengalami kenaikan kasus positif. Hanya bengkulu yang mengalami penurunan kasus positif yang turun drastis sehingga kita tandai dengan warna Hijau,” paparnya.
Lanjut Presiden RI, untuk keterisiaan pasien di Wisma Atlet itu yang dijadikan acuan dalam melihat lonjakan kasus karena menampung pasien Covid-19. “Dulu pernah terjadi kasus pengisian pasien 90 % yang membuat saya sangat khawatir yang bisa mengakibatkan rumah sakit kolep dan sekarang sudah menurun hanya terisi 15 % saja,” terangnya.
Tambah Presiden RI, dari WHO menyampaikan indikator pengendalian Covid-19 yaitu terdiri dari pengendalian diri, tracking Ttritmen dan perawatan. Semua juga harus berhati hati tentang penyebaran varian baru Covid-19 yang sudah ketemu di berbagai daerah, sehingga lakukan traking secara dini dengan harapan tidak meluas.
“Pertumbuhan ekonomi harus kita pikirkan bersama karena di awal Tahun 2021 quartal 1 kita minus 0,74% dan target kita sekarang di quartal ke II diatas 7% tetapi harus tetap memperhatikan faktor Covid-19 sehingga harapanya tidak melihat dari sisi ekonomi saja,” Tandasnya. (TM KOMINFO)