Dialog Agribisnis Seri 3 Peluang dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Jagung Pakan MK 2020, Ini Paparan Bupati Dompu
DOMPUKAB.GO.ID – Peningkatan roda perekonomian masyarakat Kabupaten Dompu khususnya para petani melalui produksi jagung sangat luar biasa. Maka tidak heran, jika di luar sana Kabupaten Dompu dikenal sebagai daerah sebagai penghasil jagung terbanyak.
Bahkan, sampai saat ini Kabupaten Dompu tetap menjadi daerah yang selalu menjadi pusat perhatian terutama oleh pemerintah pusat. Bagaimana tidak, komoditi jagung telah mampu membawa masyarakat dan daerah Kabupaten Dompu keluar dari himpitan kemiskinan dan menjadi masyarakat dan daerah yang sejahtera.
Hal ini mampu dicapai, berkat semangat dan kerja keras jajaran Pemda Dompu dibawah kepimpinan Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin atas capaian ini pun, maka tidak heran jika Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin dinobatkan sebagai profesor Jagung.
Bukti rasa bangga atas keberhasilan Kabupaten Dompu ini pun, terus menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan kembali dibuktikan pada saat Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin ikut dalam Dialog Agribisnis Seri 3 Peluang dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Jagung Pakan MK 2020 bersama pelaku usaha, hingga penentu kebijakan yaitu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Pakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Para pihak ini antaralain, Ketua Umum Dewan Jagung Nasional Prof Fadel Muhammad, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, Direktur Pakan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan drh. Makmun Junaiddin, Ketua Gabungan Produsen Makanan Ternak (GPMT) Desianto, Sekjen Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo) Nana Laksana, Statistisi Ahli Utama dari Badan Pusat Statistik (BPS) Hermanto dan penggerak BUMP Raman Aji, Diah Indar Prahastuti.
Pada dialog Agribisnis Seri 3 Peluang dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Jagung Pakan MK 2020 melalui VideoConference (Vidcon), Kamis (2/7/2020), Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin di ruang kerjanya
mengungkapkan bagaimana jagung mampu merubah kehidupan masyarakat khsusus petani di Kabupaten Dompu. “Jagung itu baru seksi kalau dibisniskan dalam jumlah yang besar,” ujar Bupati Dompu.
Diakui Bupati Dompu, itulah alasan kenapa dirinya mencanangkan program 4K agar jagung menjadi seksi dan menguntungkan para petani. Mulai dari konituitas atau keberlanjutan dari produksi, kuantiti atau volume produksi jagung yang kaitannya dengan produktivitas, kualitas hingga kreativitas.
“Dari awal kita rancang bagaimana jagung dari petani Dompu itu masuk ke standar industri pakan, begitupula jika jagung tersebut dibawa masuk ke industri makanan harus sesuai standar,” katanya.
Menurut Bupati Dompu, dengan kreativitas, jagung dikreasikan menjadi pendekatan hilirisasi. Ia mencontohkan,
jagung dibuat menjadi jus jagung dan limbahnya dimanfaatkan menjadi pakan sapi.
“Volume jagung sudah diatas 600 ribu ton dari luasan 80 ribu hektar, ditambah jagung diluar area pertanian. Dompu dalam setahun bisa panen 100 ribu ha atau produksi minimal 700 ribu ton dalam setahun,” ungkapnya.
Diakui Bupati Dompu, di era kepemimpinannya sebagai Bupati Dompu, dirinya membuat terobosan kebijakan fokus pengembangan komoditas jagung dan tebu dalam bentuk kawasan. ‘Hasil kebijakan ini mampu berdampak signifikan meningkatkan pendapatan petani dan meingkatkan daya beli masyarakat petani,” paparnya. (TM KOMINFO)