OJK PANEN JAGUNG DI DOMPU
DOMPUKAB.GO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia melakukan Panen Jagung di Desa Tolo Kalo Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat, panen raya tersebut dihadiri Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Bupati Dompu, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Dompu, Kasdim 1614 Dompu, Kepala Kantor OJK Prov. NTB, Kepala Deputi Pengawasan Bank, Direktur dan Komisioner Industri Jasa Keuangan diantaranya BNI 46, Bank Mandiri, BRI, BPR Pesisir Akbar, Bank Andara, ESIE Aca, Jamkrindo, Bank NTB, Mercy Corp, Syngenta, PISAgro, Exs Vilages dan sejumlah Kepala SKPD, Kapolsek Kempo serta para Petani Jagung. Selasa (23/05/2017)
Pada saat diwawancarai TV OJK Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin menyatakan dompu tetap fokus pada jagung, sekarang kita mulai mengintensifkan hasil jagung yang mulai 5, 7, 8 sampai 12 ton per hektar, kami ingin disuatu saat nanti bisa mencapai 50 ton per hektar dan masa panen yang semangkit singkat, HBY juga menantang syngenta agar memproduksi benih jagung yang umur jagung satu dua bulan dapat dipanen. Tandas BHY
Harapan aksi pangan dari OJK, Bupati mengatakan dengan banyaknya Bank yang datang ke dompu, mereka dapat melihat masalah dan kendala apa yang kami hadapi dan dapat diselesaikan bersama-sama, contohnya program-program pembiayaan antara Pemerintah Daerah dan Jasa Keuangan (Bank) yang dapat mempermudah petani jagung, dan mungkin nanti ada skema kerja sama antara Pemda dan Jasa keuangan (Bank) yang saling menguntungkan. Harapnya
Kebijakan OJK jangka pendek dan jangka panjang, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto mengatakan aksi pangan ini memang sengaja dilakukan di dompu karena dompu sudah ditetapkan sebagai lumbung jagung nasional, ini suatu peran dan posisi yang sangat strategis bagi dompu (pemerintah daerah dan masyarakat, red) untuk lebih berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. ungkapnya
program aksi akselerasi keuangan sinergi dan inklus ini, memang salah satu program fleksib OJK, bagaiamana OJK bersama-sama dengan stake holder pemangku kepentingan di daerah, Industri Jasa Keuangan (yang ada di daerah ini, red), hal ini bagaimana mendukung program-program dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah ini menjadi semakin cepat. Jelasnya
apa yang bisa OJK lakukan, adalah bagaimana ketersediaan produk jasa keuangan misalnya masalah pembiayaan, bagaiamana aksesnya, bagaimana layanannya, itu semua harus ditingkatkan, sehingga nanti semakin lama semakin baik, semakin luas dan semakin banyak nasabahnya yang bisa berperan aktif dalam meningkatkan produksi pertanian jagung. Tuturnya
kita juga mempunyai Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), tim ini kita harapkan akan bisa memberikan rekomendasi kepada kita, kaitan dengan pembiayaan-pembiayaan dengan rantai nilai produksi dan distribusi jagung. Jelasnya
dan tentunya kami mengharapkan KUR itu bisa beragam, tidak hanya terkait dengan industri mikro tetapi ada juga sektor atau kelompok-kelompok usaha lain yang masih perlu kita bantu pembiayaannya dengan KUR ini. Jelasnya
tentunya kerjasamanya tidak hanya dengan perBankan, tetapi juga kami akan mengajak perusahaan-perusahaan asuransi, misalnya menyediakan asuransi panen, kalau gagal panen ada kompensasi kepada para petani, kemudian aksi mikro kesehatan bagi petani jagung, misalnya mereka jatuh sakit dan tidak bisa bekerja, mereka tidak hanya mendapatkan kompensasi kerugian tetapi juga mereka akan mendapatkan kompensasi kesahatan. Ungkapnya.
Intinya semua jenis pembiayaan, terutama yang mikro akan terus kami perluas, baik dari sisi struktur pembiyaan, nasabahnya dan kemudian pelayanannya, sehingga nanti akan tercipta kerja sama yang saling menguntungkan. papar Rahmat. (HUMAS)