Asisten Pemerintahan Membuka Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2020
DOMPUKAB.GO.ID – Dalam rangka memulai semua kegiatan dan aktifitas dengan baik, tentu diawali dengan sehat. Hal itu termasuk memenuhi asupan makanan, pasokan-pasokan gizi yang baik dan seimbang. Bahkan gizi optimal untuk generasi milenial dapat dipenuhi guna membangun generasi cerdas, tangkas bisa menjadi visioner.
Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan (Pemd) Dompu Ir. Ruslan mewakili Bupati Dompu, ketika membuka Rembug Stunting tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2020 yang berlangsung di gedung PKK Kabupaten Dompu, Kamis (25/6/2020).
Kata Ir. Ruslan, penurunan stunting di Dompu dapat mengalami percepatan, dengan berbagai dukungan dan program dari unsur terkait. Mengenai persoalan yang dihadapi yaitu Covid-19 merupakan gangguan kecil, batu sandungan, yang tidak membuat berkecil hati.
Karena pandemik ini, semua sisi kehidupan terganggu, tidak bisa mencari nafkah dengan normal, tidak bisa mendapatkan pendapatan yang bagus yang baik. Hal ini pun, berpengaruh pada proses kehamilan yang nantinya akan melahirkan anak yang jauh di bawah normal.
“Pembangunan salah satunya yaitu menangani masalah stunting kerjasama dan sinergitas dan kebersamaan dengan semua pihak yang terkait yaitu OPD, Kecamatan dan PKK sehingga bisa menurunkan angka stunting tersebut,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala bidang Kesmas Dinas kesehatan kabupaten Dompu (ketua panitia kegiatan) Suhadah, Amd Kebidanan, melaporkan secara nasional hasil pemantauan gizi tahun 2019 Kabupaten Dompu menempati urutan ke 100. Sedangkan prevalensi gizi adalah 38,8 persen dan selama 1 tahun turun 4,5 persen menjadi 33,8 persen ini berdasarkan resesdas Tahun 2018.
Ia mengharapkan, komitmen penurunan stunting yang ditanda tangani Bupati atau pejabat yang mewakili, perwakilan DPRD, Pimpinan OPD, Kepala Desa dan Perwakilan sector non pemerintah dan masyaraakat, Rencana kegiatan intervelensi terintegrasi Penurunan stunting yang di sepakati lintas sector, untuk dilaksanakan pada tahun berjalan dan untuk di muat dalam RKPD atau renja OPD tahun berikutnya.
“Rembug stunting merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah kabupaten Dompu untuk memastikan penurunan dan pencegahan stunting dilakukan bersama-sama dengan OPD terkait, dengan penanggung jawab layanan sector lembaga non masyarakat. Pemerintah Kabupaten Dompu secara bersama-sama akan mengadakan konfirmasi dan sinkronisasi dan sinerkisme hasil analisa situasi dari OPD penanggung jawab layanan di kabupaten,” paparnya.
Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maman, SKM, M.Kes, pada kesempata ini juga menjelaskan tentang agenda kelima pemerintah pusat meningkatkan kualitas hidup Indonesia oleh Kemenkes disambut dengan program Indonesia sehat yang di jabarkan dalam 3 pilar yang pertama penerapan Indonesia sehat, kedua penguatan pelayanan kesehatan ketiga jaminan kesehatan nasional di jalankan.
“Menyangkut Indicator keluarga itu program gizi kesehatan ibu dan anak yang di harapkan keluarga mengikuti KB, ibu bersalin di pasilitas kesehatan,” paparnya.
Ditambahkan Maman, SKM, M.Kes,
tentang keadaan tentang covid-19 di Kabupaten Dompu secara kasus Dompu berada digaris hijau meskipun masih ada 1 pasien yang masih positif. Namun
tetap melaksanakan proses pengobatan.
Persyaratan normal baru ada 3 secara nasional, yang pertama Kabupaten Dompu telah mampu menurunkan kasus itu ke titik nol, meskipun akan muncul lagi pada waktu 2 minggu terakhir tidak ada kasus kematian terhadap covid-19.
Kedua, Kabupaten Dompu tetap melakukan rafid test dan tetap melakukan pengambilan sweb serta masih tersedia alat-alat pengambilan rafid test dan swab. Bahkan kontak trekking masih tetap di lakukan oleh dinas kesehatan.
“Ketiganya, Kabupaten Dompu tersedia sarana dan prasarana kesehatan, baik puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, rumah sakit maupun rumah sakit darurat seperti gedung terpijar yang disediakan untuk merawat apabila terjadi peningkatan kasus,” jelasnya.
Disela waktu, Sekretaris Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu (pembicara) Muhammad Syahroni, SP, MM, juga m nyampaikan, Stunting erat kaitannya dengan gizi buruk yang juga sangat berpengaruh pada kemiskinan. Semakin kecil angka kemiskinan, semakin sulit untuk menurunkannya.
Ia menyebut, angka kemiskinan sudah mencapai angka 12 persen dan angka ini akan menjadi beban bagi bupati-bupati selanjutnya untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. “IPM secara berangsur-angsur tetap naik terakhir 67,83 persen dan kita dalam posisi nomor 5 di NTB,” ungkapnya.
Sedangkan, tenaga Ahli pelayanan social dasar kabupaten Dompu menjelaskan tentang pencegahan dan penanganan stunting, pemanfaatan dana desa, kolaborasi, komparasi, integrasi dana desa dan seluruh dana bepokad dinas kesehatan membantu dalam konfrens penanganan stunting. Kegiatan rembug stunting tersebut di akhiri dengan sesi Tanya jawab.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Perwakilan dari pimpinan OPD terkait, Camat terkait, Kelurahan/Desa Puskesmas terkait. kegiatan rembug stunting tersebut di ikuti oleh 75 orang bersama panitia yang seharusnya jumlah peserta 200 karena situasi covid-19. (TM KOMINFO)