WORKSHOP REVITALISASI PETERNAKAN, BUPATI DOMPU: “HASILKAN KEBIJAKAN BIDANG PETERNAKAN YANG LEBIH BAIK LAGI”
DOMPUKAB.GO.ID – Selama periode kepemimpinan HBY, Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu telah dikenal dengan Program Unggulan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) yang kini bertransformasi menjadi program TERPIJAR yakni Tebu Rakyat, Sapi, Jagung dan Rumput Laut. Program ini telah sukses membawa nama Dompu terkenal di kancah Nasional maupun Internasional.
Salah satu pengembangan ternak sapi yang merupakan program unggulan bisa dilakukan dengan meningkatkan potensi sumberdaya yang ada dan melakukan pembenahan diantaranya pada sistem beternak, ketersediaan dan mutu pakan, sarana produksi dan kelembagaan kelompok yang lemah.
Oleh karena hal tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Kabupaten Dompu bekerjasama dengan Universitas Mataram (UNRAM), Massey University of New Zealand dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Workshop Revitalisasi Pengembangan Ternak Sapi dan Kontes Ternak pada Senin (19/11) yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan terkait pengembangan peternakan yang telah secara nyata berkontribusi besar bagi ekonomi masyarakat Kabupaten Dompu.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin, dalam sambutannya setelah membuka secara resmi kegiatan workshop. “Saya berharap melalui forum ini akan menghasilkan rekomendasi yang dapat di implementasikan sebagai kebijakan pemerintah daerah pada waktu mendatang perihal pengembangan bibit ternak di Kabupaten Dompu khususnya dan Pulau Sumbawa umumnya.” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati mengapresiasi atas program UPSUS SIWAB ( UPAYA KHUSUS SAPI INDUK WAJIB BUNTING) yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) tahun bekerja sama dengan Universitas Mataram (UNRAM) dan Massey University of New Zealand. “dengan adanya program IFSCA telah mendorong peningkatan kualitas ternak dan pemanfaatan pakan secara efisien dan efektif melalui beternak secara intensif” ujarnya.
Bupati juga menambahkan bahwa sapi yang diberi pakan lamtoro dan pakan biasa akan terasa berbeda. “dengan memberi pakan lamtoro kepada ternak sapi kita secara otomatis akan bermanfaat bagi peternak juga karena daging sapi tersebut akan memiliki rasa yang spesial”.
Lanjutnya, “steak yang dikonsumsi di hotel berbintang memiliki citarasa yang sama dengan daging sapi yang diberi pakan lamtoro. Bukan hal yang mustahil para peternak kita bisa mengekspor daging sapi Dompu ke hotel-hotel berbintang nantinya” harapnya.
Acara yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati dihadiri oleh ratusan peserta baik dari kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, LSM maupun Kelompok tani ternak. Pada sesi pembukaan nampak hadir Direktur KESMAVET Dirjen Peternakan RI, Kepala Dinas Peternakan Propinsi NTB, Kepala BPTU HPT Denpasar, para pejabat Eselon II dan III lingkup pemerintah Kabupaten Dompu.
Sebelumnya, Kepala Disnakeswan, Ir. Zainal Arifin, M. Si, menyampaikan bahwa selain pelaksanaan Workshop, Disnakeswan juga melaksanakan Kontes Ternak yang diikuti oleh 8 (delapan) Kecamatan se Kabupaten Dompu dan turut berpartisipasi pula BPTU HPT Denpasar Instalasi Denpasar. “Melalui kontes ini diharapkan dapat memotivasi para peternak dalam memproduksi ternak bibit yang berkualitas dan merupakan penghargaan kepada para peternak sehingga dapat meningkatkan nilai jual ternak” jelasnya.
Usai sesi pembukaan, dilanjutkan dengan pemberian materi workshop oleh 4 (empat) orang narasumber yaitu Drh. Syamsul Ma’arif, M.Si selaku Direktur KESMAVET Dirjen Peternakan RI, Drh. H. Aminurrahman, M.Si menjabat Kadis Peternakan Propinsi NTB, Kepala BPTU HPT Denpasar Ir. A. M. Gultom dan Prof. Ir. Dahlanuddin M. Rur, Sc, Ph.d yang merupakan Dosen Universitas Mataram. (HUMAS)