KEPALA BKKBN PROV. NTB HADIRI PENCANANGAN KAMPUNG KB DESA WAWONDURU
DOMPUKAB.GO.ID – Pencanagan Kapung KB terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Dompu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Dompu sebegai pelaksana kegiatan bekerja keras meyelesaikan 3 Kecamatan yang Desanya belum dicanangkan sebagai Kampung Kelaurga Berencana dalam tahun ini. Senin (28/08/2017)
Pencanangan Kampung KB di Desa Wawonduru Kecamatan Woja dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Dompu, sejumlah Kepala SKPD, Kapolsek Woja, Ketua dan Angota GOW, Anggota PKK, Toga/Toma.
Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB H. Makripuddin menyatakan ibu-ibu cantik karena sudah menjadi peserta KB, jadi bapak-bapak kalau istri kita mau cantik terus, kita sebagai suami harus memenuhi kebutuhan istri kita, harus bisa menjaga jarak kelahiran, kelahiran itu harus diatur minimal 2 tahun jaraknya, ungkap Makripudin
tujuan Keluarga Berencana adalah bukan semata-mata untuk membatasi kelahiran, juga tujuan Keluarga Berencana adalah supaya ibu-ibunya sehat dengan cara mengatur kelahiran dengan baik.
Sambungnya, jadi kami berharap bagi wanita menikahlah diatas umur 21 tahun, karena nanti usia rahimnya sudah siap untuk melahirkan, jelasnya
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Dompu Gatot Gunawan PP, SKM, M.MKes berharap ada kerja sama dari masyarakat dalam menyukseskan kampung KB ini, harap Gatot
Lanjutnya, hasil pelayanan KB-Kes dalam rangka Kampung KB Desa Wawonduru yaitu akseptor baru implant 75 akseptor, cabut implant 45 akseptor, ganti cara dari suntik ke implant 75 akseptor dan akseptor suntik baru/ulangan sebanyak 40 akseptor. Ungkap Gatot
Bupati Dompu yang diwakili Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Dompu H. Soehartomo, SKM, MPPM menyatakan bahwa Pencanangan Kampung KB adalah untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera, ungkap H. Soehartomo
Jadi, Kampung KB jangan dikonotasikan hanya dengan istilah Keluarga Berencana saja, tetapi Kampung KB juga kita bisa konotosikan sebagai Kampung Keluarga Bahagia. Jelasnya
Program KB itu bukan hanya menahan ibu-ibu untuk melahirkan, menyuruh ibu-ibu memasang spiral, akan tetapi KB itu adalah merencanakan kehidupan kita, agar kehidupan kita berbahagia, ini semua harus direncanakan dari awal, mulai dari umur berapa kita menikah, dengan siapa kita menikah, mengatur jarak kelahiran, jelas H. Soehartomo
Kegiatan Pencanangan Kampung KB juga dirangkaikan dengan Lounching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) UPTD Puskesmas Dompu Barat Tahun 2017. (HUMAS)